Tuesday, November 5, 2013

Tujuh (7) Mitos Yang Salah Mengenai Penjualan


Ada tujuh mitos Penjualan secara umum yang dapat mengiringi setiap Sales. Apakah Anda telah mengembangkan praduga anda sendiri atau telah masuk kedalam kesalahpahaman Sales lainnya, Mempercayai mitos ini dapat mengganggu kemampuan Anda dalam melakukan penjualan. Cari tahu apa tentang Mitos ini disini:

Lebih dari satu dekade saya berkesempatan untuk berinteraksi dengan ribuan sales dan saya telah temukan beberapa mitos tentang penjualan yang ternyata banyak dari mereka telah menjadi mangsa. Berikut adalah Mitos2 tersebut.

1 . Pembeli adalah pembohong. Saya selalu
terkagum-kagum dengan banyaknya Sales yang menggunakan ungkapan ini. Apakah orang-orang menyesatkan Sales? Tentu saja. Tapi ini biasanya terjadi ketika Sales telah gagal untuk mendapatkan kepercayaan orang itu. Mendapatkan kepercayaan seseorang bukan berarti tidak mendorong mereka untuk membuat keputusan pembelian. Ini berarti memfokuskan perhatian sales pada situasi MEREKA daripada mencoba untuk menutup penjualan. Mendapatkan kepercayaan berarti memperlakukan orang dengan secara hormat dan bermartabat walaupun mereka belum siap untuk membeli pada saat sekarang.

2 . Siapapun dapat dibujuk untuk membeli.  Hal ini mungkin saja benar hasrat untuk membeli tetapi dalam dunia bisnis saat ini, pembeli lebih cerdas daripada sebelumnya. Saya pernah mendengar seseorang mengatakan, "Jika Anda memiliki perkara yang kuat maka Anda akan mengklarifikasi itu. Jika Anda memiliki perkara yang lemah, Anda akan mencoba dan membujuknya." Kunci sebenarnya untuk menentukan apakah iya atau tidaknya seseorang atau perusahaan yang sedang anda bicarakan memiliki keperluan yang tulus akan produk atau layanan Anda. Jika tidak, maka strategi terbaik adalah untuk beralih ke seseorang yang memang memerlukan dan menginginkan produk dan layanan tertentu Anda. Bahkan jika sebuah perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari produk Anda, tetapi mereka enggan untuk memberikan kesempatan kepada Anda untuk berbicara/berdiskusi, maka waktu Anda lebih baik dihabiskan untuk berbicara/berdiskusi dengan perusahaan lain .
3 . Harga adalah alasan utama bagi orang untuk membuat keputusan pembelian. Saya tidak akan membantah bahwa harga merupakan faktor dalam proses pembelian tetapi tidak bukan alasan yang utama , kecuali, tentu saja, Jika Anda gagal menetapkan harga produk atau jasa. Jika Anda tidak secara jelas menunjukkan bagaimana solusi Anda dalam melayani  pelanggan, maka harga hanya akan menjadi kriteria standar saja dalam pengambilan keputusan. Tidak akan ada nilai lebihnya.

4 . Sebuah teknik yang dijalankan secara baik bagi seseorang akan baik pula bagi semua orang. Tak terhitung buku yang telah ditulis mengenai strategi penjualan atau yang lainnya dan saya telah banyak membaca buku2 tersebut. Dalam riset ini , saya telah menemukan bahwa kita semua memiliki kepribadian yang unik dan apa yang berjalan baik bagi seseorang mungkin tidak akan berjalan secara efektif bagi kita. Namun, daripada membuang ide2 tersebut, Anda sebaiknya mencari jalan untuk mengintegrasikannya ke dalam gaya alami dan pendekatan personal Anda.
5 . Hal yang sangat penting untuk menutup penjualan sesegera mungkin. Ini adalah salah satu keyakinan gila. Ya, memang penting untuk mempengaruhi orang agar segera mengambil keputusan pembelian. Ya, memang penting untuk mendapatkan komitmen yang sejalan. Ya, penting untuk memasukkan action kita dalam proposal dan percakapan. Tapi, juga ada yang penting untuk menyadari bahwa tidak setiap keputusan penjualan akan dilakukan dengan cepat. Keputusan dapat ditunda untuk beberapa alasan, dan dalam situasi tertentu, mencoba untuk mendorong-dorong pelanggan untuk membuat komitmen penualan justru benar-benar kita yang akan terkena biaya penjualan .

6 . Menutup kesepakatan dengan harga
berapapun. Terlalu banyak orang merasa mereka harus menyelesaikan setiap transaksi, bahkan walaupun itu tidak tidak masuk akal dalam melakukan berbisnis yang baik. Saya sudah banyak ngobrol dengan sales2 yang tak terhitung jumlahnya yang akan menerima kesepakatan penjualan yang sebenarnya tidak ada margin bagi mereka untuk mendapatkan untung dari penjualan. Saya teringat pernah berbicara dengan seorang pemilik toko yang buru2 mencocokan harga dari pesaing nya untuk mencegah orang pergi ke pesaingnya. Namun, hal ini jarang menciptakan loyalitas dan hanya dengan kondisi itulah pelanggan akan terus meminta harga yang lebih baik. Keputusan seperti ini akan membuat anda atau perusahaan terkena biaya tambahan. Jika Anda tidak membuat laba kotor untuk penjualan tertentu yang Anda inginkan, maka Anda perlu mempertimbangkan apakah bisnis Anda termasuk bisnis yang baik untuk menerimanya. Saya tahu pemilik usaha kecil yang menawarkan diskon besar kepada perusahaan besar dengan harapan mendapatkan bisnis tambahan dari kliennya di masa yang akan datang. Sayangnya, mereka akhirnya memberikan layanan dan keahliannya dikarenakan mereka tidak mendapatkan bisnis tambahan dari perusahaan tersebut. Mereka diabaikan untuk melakukan negosiasi kesepakatan dimuka.
7 . Lakukan apa saja untuk bisa menjual. Manipulatif, agresif, taktik penjualan dengan desakan kuat. Tapi, mereka tidak menciptakan pelanggan klien2 yang setia. Anda dapat memenangkan penjualan, tetapi dalam jangka panjang, Anda akan kehilangan pelanggan. Saya pernah punya seorang peserta dalam lokakarya dengan bangga menyatakan, " Saya tidak peduli apa yang pelanggan saya inginkan, saya akan menjualnya apa yang saya butuhkan untuk memukul kuota saya . " Aduh ! Sebagai seorang profesional penjualan saya serius tersinggung dengan mentalitas dan jenis perilaku.

Sales. adalah karir terhormat dan profesional dan harus terhindar agar tidak jatuh menjadi korban mitos ini. Fokus melayani pelanggan agar bisa membuat keputusan membeli yang berdasarkan ilmu.

No comments: