Saturday, November 29, 2008

Sebelas perbedaan Antara Ayah Kaya dan Ayah Miskin

Di rangkum dari Penjelasan Robert T. Kiyosaki (www.richdad.com)
Sebelas perbedaan yang mengetarkan dunia bisnis, yang diajarkan Ayah yang Kaya kepada anak-anaknya, yang sungguh jauh berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Ayah yang miskin.


Perbedaan #1: Tiga jenis pendidikan:
Ayah yang kaya memberikan pendidikan keuangan yang berbeda dari ayah-ayah lain di dunia ini. Ayah yang kaya akan mengajarkan pada anak-anaknya tentang pentingnya tiga jenis pendidikan.
Di dunia saat ini kita mengenal 3 jenis pendidikan:
1. Pendidikan Academik (menulis dan membaca), Ayah yang miskin (memiliki gelar di depan dan belakang namanya), hanya terpaku pada jenis pendidikan ini. Mereka mengajarkan pada anak-anaknya untuk belajar dengan tekun, dapat nilai terbaik dan bekerja dengan gaji yang tinggi.
2. Pedidikan Professional seperti dokter, perawat, mekanik, web programmer, dsb. Ayah miskin selalu menekankan anak2nya supaya menjadi orang yang professional.
3. Pendidikan Keuangan (Financial), di sekolah-sekolah dewasa ini jarang bahkan tidak pernah mengajarkan dan menitik beratkan pentingnya pendidikan keuangan pada anak-anak didiknya. Sedangkan untuk menjadi orang sukses secara financial, anak-anak harus dididik secara dini tentang pentingnya mengelola keuangan.

Karena kelebihan dan kekurangan pendidikan financial ini, kita bisa lihat perbedaan yang mencolok, banyak orang kaya yang makin kaya di umur yang masih muda dan banyak orang yang miskin dan tambah miskin di umurnya yang sudah tua. Kekurangan pendidikan ini membuat jurang pemisah dan kesenjangan social yang sangat besar dan berbahaya antara si kaya dan si miskin.

Yang membuat berbeda antara Ayah yang kaya dan Miskin adalah: pada penitikberatan pendidikan financial yang lebih dini pada anak-anaknya seiring dengan pendidikan akademik dan professional, sedangkan Ayah miskin hanya menekan pendidikan akademik dan professional, dan mengabaikan pendidikan financial.


Perbedaan # 2: Kwadrant Cashflow
Ayah yang kaya mengajarkan bahwa ada 4 tipe orang di dunia bisnis yang di gambarkan dalam kwadrant cash flow di bawah ini:


 
 
E= Employee
S=Self employed/Small Bisnis/specialist (dokter atau lawyer)
B=Bisnis Owner / Big bisnis (more than 400 employee)
I= Investor

Ayah yang miskin selalu mengatakan : ”Anakkku pergi kesekolah supaya kamu setelah dewasa bisa mendapatkan kerja.” Ayah miskin menginginkan anaknya bisa menjadi pekerja (Employee) di pemerintah (PNS) atau perusahaan-perusahaan ternama. Tidak ada yang salah dengan pemikirannya tapi jangan lupa bahwa sebagai pekerja, mereka harus banyak membayar pajak dan pengeluaran-pengeluaran selama hidupnya. Ayah yang miskin juga menyarankan anaknya supaya jadi seorang specialist di suatu profesi supaya mudah mendapatkan pekerjaan dikemudian hari.

Ayah yang kaya mengajarkan anak-anaknya untuk menjadi Entrepreneur/pengusaha (Bisnis Owner), seperti Warren Buffet, Bill Gate, Michael Dell, dan untuk menjadi Investor dengan memberikan pemahaman betapa pentingnya investasi uang agar bisa mendapatkan keuntungan yangbesar.

Apabila kita sekarang masih berada di Kwadrant E dan S, cobalah untuk maju dan pindah ke Kwadrant B dan I.

Perbedaan #3 Orang yang menabung adalah orang merugi.
Banyak orang yang berpikir bahwa menabung adalah menguntungkan dan cara pintar mengivenstasikan uang. Ayah kaya mengajarkan bahwa orang yang menabung adalah orang yang rugi. Kedengarannya sangat menentang arus, disaat orang di sarankan untuk menabung dan terus menabung untuk masa tua tapi Ayah kaya justru mengajarkan untuk tidak menjadi penabung. Alasan kenapa menabung adalah rugi bagi investor kembali ke tahun 1971, Presiden USA Nixon mengumumkan bahwa mata uang Dollar tidak berdasarkan lagi pada cadangan emas. Dari sini kemudian banyak fluktuasi dan kehancuran ekonomi, saat ini kita menghadapi masa sulit, harga-harga kebutuhan pkokok yang tinggi, gas dan minyak yang turun naik, stock market yang naik dan turun kita bisa lihat kembali ke tahun 1971 itu.
 

 
Ayah kaya menitik beratkan supaya tidak menjadi penabung tapi harus menjadi investor. Misalnya kalau anda mngivestasi uang anda di minyak dan gas sepuluh tahun yang lalu maka anda menjadi orang kaya hari ini. Kalau anda investasikan emas 10 tahun yang lalu, anda akan kaya hari ini karena harga emas cenderung stabil dan naik dari waktu ke waktu. Kalau anda berinvestasi real estate sepuluh tahun yang lalu maka anda akan mendapatkan keuntungan lebih besar sekarang. Kalau anda ingin menjadi kaya, maka anda harus belajar dari sekarang untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha atau investor jangan menjadi penabung.

Perbedaan # 4 Asset dan liabilitas
Banyak orang menentang pemikiran Ayah kaya bahwa rumah tinggal bukanlah Asset, Jika anda ingin kaya hari ini, anda harus tahu persis tentang Asset dan Liabilitas. Orang yang mati-matian kerja saat ini karena mereka menganggap liabilitas adalah Aset seperti rumah, mobil, dan barang-barang serupa lainnya.
Ayah kaya mengajarkan empat kolom yang harus benar-benar di mengerti oleh anak-anaknya.

 
Kolom di atas dipermudah supaya anak-anak memahami, dengan jelas. Dengan instilah yang mudah dimengerti bahwa Aset adalah sesuatu yang menghasilkan uang mengalir ke kantong kita, sedangkan Liabilitas adalah sesuatu yang menguras kantong kita. Sehingga rumah tinggal, mobil, motor anda akan banyak menguras kantong anda karena anda harus bayar pajak, memperbaikinya kalau bocor atau rusak. Tapi kalau kita punya rumah dan rumah tersebut di sewakan atau di kontrakan dan hasilnya mengalir ke kantong kita dan menutupi expenses (pengeluaran) maka rumah ini bisa dikatakan asset. Tapi sebaliknya kalau rumah itu tidak di sewakan atau dikontrakan maka otomatis menjadi liabilitas. Ini yang harus dimengerti oleh anak-anak anda. Untuk menentukan sesuatu apakah asset atau liabilitas hanya tergantung dari satu kata yaitu “Cashflow”. Kalau cashflow menambah banyak kantong kita maka dinamakan asset dan apabila cashflow menguras kocek kita maka dinamakan Liabilitas.

Perbedaan #5 Utang yang baik dan utang yang jelek
Banyak orang berpendapat bahwa utang adalah jelek dan harus dihindari. Tapi sekarang kita tahu bahwa ada dua utang yaitu yang baik dan yang jelek. Dengan bahasa sederhana bisa dikatakan bahwa utang yang baik membuat anda kaya dan utang yan jelek membuat anda miskin.

Bad Loan
 
 Good Loan
 
Di saat Ayah kaya mengajarkan pada anaknya permainan monopoli, si anak mendapatkan 4 rumah hijau dan 1 hotel. Si anak menginginkan rumah impian ada di kolom asset tapi dia juga memiliki mortgage (utang real estate ke bank/KPR) di kolom liabilitas. Jika utang tersebut dibayar dari kantong si anak lebih besar dari income/pemasukannya maka disebut utang yang jelek. Tapi sebaliknya kalau rumah KPR tersebut memberikan pemasukan tiap bulan atau tahun ke kantong si anak melebihi tanggungan KPR nya maka disebut utang yang baik.

Perbedaan #6 Hidup diatas rata-rata
Banyak orang berpendapat hidup di bawah rata-rata, bertentangan dengan yang diajarkan ayah yang kaya untuk selalu hidup di atas rata-rata. Dia mengajarkan kepintaran financial yang menuju kesuksesan dan kekayaan sedangkan hidup dibawah rata-rata berarti menghacurkan spirit dan menjerumuskan orang kedalam jurang kemiskinan.
Ayah kaya selalu menekankan philosophy pentingnya memenuhi asset kolom terlebih dahulu sehingga setiap tahun income/cashflow selalu meningkat. Bagaimana kalau anda ingin memiliki kendaraan mewah dan terbaik yang diimpikan anda bertahun-tahun. Anda harus mengikuti cara orang kaya yang akan terus menjadi kaya, yaitu dengan cara mendahulukan asset dan menomor duakan liabilitas. Sehingga income dari asset anda itulah yang nantinya untuk membayar mobil mewah anda. Anda akan memiliki mobil mewah yang merupakan liabilitas, asset anda bertambah dan cashlow meningkat.

Perbedaan # 7 : 3 jenis Income
Anak-anak diajarkan untuk berhasil disekolah, mendapatkan nilai terbaik dan ujungnya memeperoleh gaji yang tinggi. Di dunia ini ada 3 jenis income yang harus diajarkan kepada anak-anak kita:
1. Earned Income: Karyawan swasta atau PNS yang mendapatkan gaji dari perusahaan atau pemerintah sebagai hasil dari upanya bertahun-tahun di sekolah.
2. Portfolio income: Seseorang mendapatkan cashflow dari mutual funds, bonds, share atau jual beli rumah, tanah.
3. Passive income: yaitu pemasukan yang teratur dari usaha anda bisa anda dapatkan perhari atau perbulan atau bahkan pertahun.
Di USA, yang terkena pajak paling besar yaitu Earned Income sebesar 50% untuk kebanyakan orang, 25 % untuk Portfolio income, dan 0% untuk passive income yang disiasati dengan trik legal yang di atur oleh pemerintah. Ayah yang kaya selalu mengajarkan berbisnis yang bersih, taat terhadap hokum dan legal menurut undang-undang dan peraturan pemerintah.
Kalau anda sebagai Employee, Self employee dan menabungkan uang di bank maka anda dikategorikan sebagai orang yang mendapatkan earned income saja. Maka anda akan menjadi orang yang bekerja untuk mendapatkan gaji dengan pajak yang mahal. Tapi kalau anda menjadi seorang bisnis owner atau investor dimana uang bekerja keras untuk anda maka anda akan mendapatkan portfolio atau passive income dimana pengeluaran pajaknya lebih rendah daripada earned income. Sekarang terserah anda manakh yang akan anda pilih.

Perbedaan #8 Beriventasi tidaklah berisiko
Sebagian para ahli ekonomi mengatakan bahwa berinvestasi adalah berisiko, tapi Ayah yang kaya mengajarkan bahwa berinvestasi tidaklah berisiko. Justru yang berisiko adalah apabila anda tidak meningkatkan kecerdasan financial atau anda tidak mau sama sekali mempelajari masalah financial.
Orang yang menyebutkan berinvestasi adalah berisiko adalah mereka yang tidak mengerti ddasar-dasar financial dan cashflow. Untuk mempertajam kecerdasan financial, anda bisa memainkan Cahsflow 101 (Fundamental) dari RTK dan Cashflow 202 yang juga sebagai cara belajar teknik investasi (Technical investing). Kita tahu kalau bursa saham selalu naik dan turun, oleh karena itu sebagian para pakar ekonomi mengatakan bahwa investasi adalah berisko karena disaat pasar sedang meroket maka keuntunganpun ada ditangan, tapi disaat pasar jatuh maka investor kehilangan semuanya.
Sebagai jawaban terhadap pendapat itu maka anda harus berpikir cedas yaitu kalau anda berinvestasi maka jangan lupa asuransi. Bagaimana mungkin anda membeli mobil dan mengendarai tiap hari tanpa ada asuransi, tentu mobil dan anda berisiko bukan? Anda membeli rumah tanpa asuransi, ini juga berisiko. Kembali ke investasi, anda membeli saham, mutual funds, bonds dan stock tanpa asuransi? Itulah yang disebut risiko. Kalau anda ingin menjadi seorang investor professional bukannya hanya tahu kalau pasar selalu naik atau turun saja. Tapi anda harus melakukan langkah aman yaitu disaat pasar naik, anda harus asuransikan investasi anda itu karena seandainya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan pasar jatuh maka investasi anda akan selamat karena ada jaminan dari pihak asuransi.
Investasi akan berisiko juga kalau anda mendapatkan nasihat-nasihat dari orang yang tidak mengerti tentang pasar dan anda menjalankan nasihat-nasihat itu. Apa yang terjadi? Tentu, kehancuran investasi anda.

Perbedaan #9, Empat Bagian Hidup
Sebagai mana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sekolah-sekolah tidak banyak mengajarkan pendidikan financial kepada murid-muridnya. Pendidikan financial bisa diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya dengan permainan Monopoli atau cashflow di rumah, sehingga kecerdasan financial anak anda akan meningkat.
Semuanya itu bisa diimplementasikan dalam dunia nyata... yah dunia nyata dan Ayah yang kaya menamakan Game of Money atau permainan uang. Di permainan ini usia kita dibagi dalam 4 bagian hidup yaitu:
Umur
25-35 1st Quarter (bagian hidup pertama)
35-45 2nd Quarter (bagian hidup kedua)
____________________________________________________________________
Half Time
____________________________________________________________________
45-55 3rd Quarter (bagian hidup ketiga)
55-65 4th Quarter (bagian hidup keempat)
____________________________________________________________________
Over time
____________________________________________________________________
Di usia berapakah anda akan memenangkan permainan uang ini? Umumnya orang bekerja diusia 25 tahun setelah selesai kuliah dan pensium di usia 65 tahun. Beruntung kalau orang sudah dilahirkan di tengah-tengah keluarga kaya dan mendapatkan warisan harta dan perusahaan, boleh dikatakan dia memenangkan permainan uang ini diusia yang sangat muda.
Kalau kita lihat usia produktif menurut table diatas, terbagi atas tiga bagian, usia produktif awal 25-45 tahun, usia produktif pertengahan 45-65 tahun dan usia nonproduktif / overtime dimana kita sudah tidak bisa untuk bekerja lagi. Tidak ada perusahaan manapun yang mau menerima lagi di usia diatas 65 tahun. Celakanya setelah usia 65 tahun, anda tidak mendapatkan pensiun, tidak memiliki jaminan financial dan social, tidak ada jaminan kesehatan, mau bekerja kembali tidak bisa karena anda sudah OVER TIME.
Dengan bermain Cashflow 101 dan 202 dari RTK untuk meningkatkan kecerdasan financial dan memenangkan permainan uang dalam hidup anda. Jika anda menuruti saran-saran, bekerja keras, menabung, membeli mobil mewah selama bekerja dan tibalah masa tua anda. Anda bekerja banting tulang, siang dan malam Selama hidup anda, setelah overtime tidak mendapatkan apa-apa. Maka rugilah hidup ini. Ketika tangan emas sudah lumpuh tidak bisa bekerja lagi sekarang apa yang bisa menopang hidup anda?
Supaya keluar dari masalah itu, tentukan target kapan anda akan pensiun, lebih muda lebih baik karena anda akan menikmati hidup ini lebih banyak. Itulah mengapa Ayah yang kaya berbeda dengan ayah yang miskin karena dia tidak menginginkan anaknya untuk selalu berkeja keras selama hidupnya tanpa menghasilkan apa-apa di masa tuanya. Ayah yang kaya menginginkan anaknya untuk menigkatkan kecerdasan financial sebagai asset yang sangat berharga agar memenangkan permainan uang sehingga bisa pensiun semuda mungkin dengan jaminan social dan financial yang tinggi sehingga bisa menikmati hidupnya dengan maksimum.

Perbedaan # 10, Permainan Cashflow
Ayah yang kaya mengajarkan permainan monopoli kepada anak-anaknya ketika mereka masih muda. Tahun 1994 Robert T. Kiyosaki dan istrinya membuat sebuah permainan yang dinamakan Cashflow Game. Objektif dari permainan ini untuk meningkatkan kecerdasan financial bagi para pemainnya. Karena game ini syarat dengan pelajaran-pelajaran penting yang tidak bisa dijelaskan di sekolah-sekolah. Para pemain diharuskan keluar dari Rate Race (perlombaan Tikus) menuju Fast track yang menurut Joseph F Kennedy (1933) ayah dari J F Kennedy adalah track-nya orang-orang kaya.
 

Untuk bisa berinventasi di fast track hanya ada dua syarat yaitu pertama anda harus kaya dan yang kedua memiliki kecerdasan financial yang tinggi. Banyak selebiritis atau orang terkenal yang memiliki uang banyak yang seharusnya ada di Fast track tapi mereka terperangkap di Perlombaan tikus, alasannya karena mereka kurang atau tidak memiliki kecerdasan financial.
Cashflow game terdiri dari dua papan yaitu papan cashflow dan papan financial statement yang merupakan aspek yang penting dalam pelajaran financial. Ketika anda meminjam uang jutaan rupiah ke bank, seorang banker tidak akan pernah menanyakan darimana anda lulus, berapa nilai yang anda peroleh pada saat kuliah, tetapi dia akan menanyakan financial statement. Di dunia nyata diluar sekolah formal, raport anda adalah financial statement anda. Financial statement ini akan menjelaskan banker seberapa pintar anda atau apakah anda perlu remedial.
Cashflow diciptakan dengan teknik accounting yang merupakan subjek yang membosankan di dunia bisnis yang dipadukan dengan subjek yang mengerikan bagi kebanyakan orang yaitu investing, dua-duanya di jadikan satu dalam bentuk permainan. Inilah yang membedakan antara cashflow dengan monopoli.

Mengapa game ini sangat penting bagi anak-anak dan orang dewasa? Karena game ini akan melatih kecerdasan financial anda sedini mungkin, semakin sering bermain game ini, semakin cerdaslah anda. Ayah yang miskin melarang anak-anaknya untuk bermain game apapun termasuk cashflow game ini karena menurut mereka, anak-anak diharuskan belajar formal untuk mendapatkan nilai terbaik di sekolah.

Permainan ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan kehidupan nyata yang kebanyakan orang salah dalam menentukan arah financialnya. Oleh karena itu, game ini diharapkan untuk dimainkan sebanyak mungkin dan diharapkan para pemainnya mendapatkan kesalahan sebanyak-banyaknya sehingga mereka akan mendapatkan pengalaman yang berharga dari kesalahan-kesalahan itu. Para pemain akan belajar untuk memperbaiki kesalahan itu. Ini hanya sebuah game dan lakukan dengan penuh kesenangan bersama keluarga anda. Berikan pengertian kepada semua pemain bahwa ini sebuah game yang bisa diambil manfaatnya dan dapat diimplementasikan kedalam dunia nyata sehinga para pemainnya dikemudian hari akan mahir dan cerdas dalam mengatur keuangannya dan tidak akan melakukan kesalahan. Melakukan kesalahan di dunia nyata bukanlah hal yang menyenangkan.

Perbedaan #11 Kerucut belajar (Cone of learning)
Universitas Arizona mengevaluasi keuntungan Cashflow game, Apakah bisa dipakai untuk alat belajar mengajar. Ternyata mereka menemukan bahwa cashflow game adalah alat belajar mengajar yang sangat baik, sehingga game ini dibawa dan dipakai sebagai alat belajar mengajar untuk program MBA di Universitas Arizona karena bisa meningkatkan kecerdasan financial, investing dan accounting untuk mahasiswanya.
 

Prof. Edgar Dale di tahun 1969, telah memperkenalkan kerucut belajar, di ujung kerucut tertulis membaca, mendengar, melihat gambar, menonton film dsb itu semua adalah belajar passive. Sedangkan game yang melibatkan para pemainnya untuk melakukan secara nyata itu adalah belajar aktif. Jika anda ingin menjadi investor, pemegang saham, pengusaha dll maka lakukanlah semua itu secara nyata dan anda akan belajar dengan cepat karena cara belajarnya aktif. Cashflow game adalah simulasi pengalaman yang nyata.

Jika anda sudah mempelajari semuanya dan konfiden dalam simulasi pengalaman nyata dalam cashflow game ini maka cobalah dalam kehidupan nyata anda.

Friday, November 28, 2008

Asset dan Liabilitas

 
Kiriman dari Mits Miyatno dan Abu Rizal

Asset: Secara Umum garis besarnya, Asset adalah segala sesuatu yang menghasilkan arus kas yang masuk ke kantung kita bertambah, meskipun hanya Rp. 1.00,-
Liabilitas : Secara umum garis besarnya, Liabilitas adalah kebalikan dari Asset, segala sesuatu yang menyebabkan kita mengeluarkan uang dari kantung kita, meskipun hanya Rp. 1.00,- untuk beli makanan.

Macam macam Asset
Jika dilihat dari sumbernya berdasarkan cashflow quadrant nya RTK, Asset seseorang bisa berasal dari:
1. Sebagai Karyawan dapat Gaji bulanan dan semacamnya
2. Sebagai pekerja mandiri dapat Hasil kerja seperti sopir, tukang becak, parkir, dokter, pengacara, pedagang, konsultan, politikus dan profesi lainnya
3. Sebagai Pemilik Usaha ( pengusaha ) Hasil keuntungan usaha yang dijalankan oleh system management yang telah berjalan.
4. Sebagai Investor dan intelek ahli, dapat Deviden saham, royalty, portfolio lain, sewa kamar kost, apartement serta pasif income lainnya


Jika semua jenis penghasilan tersebut dijadikan satu dalam kurun satu bulan, maka total jumlahnya adalah merupakan total nilai asset seseorang dalam satu bulan tersebut, sebut saja Rp. 50.000.000,-/bulan.

Macam macam Liabilitas
Jika liabilitas adalah semua yang menyebabkan kita membayar dengan uang dari kantong kita, maka buanyak sekali yang bisa kita rinci, seperti:
1. Biaya rumah tangga
2. Cicilan Kendaraan
3. Cicilan Rumah
4. Cicilan Kredit Elektronik
5. Tagihan telepon, listrik, PAM,Keamanan
6. Tagihan Kartu Kredit, Bank dan lainnya
7. Potongan Hutang kantor, kawan, tetanga dan lainnya
8. Potongan pajak, iuran dan lainnya
9. Beli Baju, bensin,toll dan lainnya
Dan seabrek pengeluaran lainnya yang menyebabkan kita harus keluar kocek, adalah Liabilitas. Jika dalam satu bulan keseluruhan tanggungan pengeluaran adalah Rp. 50.000,000,-,. Maka kehidupan orang tersebut pas pasan yang paaaaaassss bangettt.


Permasalahan yang Timbul:
Permasalahan timbul dan baru disadari ketika seseorang ternyata dalam posisi tekor, dimana Asset yang masuk tidak seimbang dengan Liabilitas yang keluar, meskipun secara nominal nilai Asset yang ia miliki diatas rata rata misalnya Rp 30.000.000,- sementara Liabilitas yang ia tanggung mencapai Rp37.000.000,-. Selisih minus Rp 7.000.000,- ini harus ditutupi dari mana? Adalah pertanyaan yang harus dijawab dan harus dicarikan jalan keluar, sebab Rp 7.000.000,- harus keluar, dan jika tidak bulan depan akan double. Apa yang akan dilakukan seeorang ketika telah terperangkap dalam perlombaan tikus ( Rat Race )? Ia akan montang manting pinjam sana dan sini, tutup lobang gali lobang, kerja keras lagi dan terus lagi tiada henti sepanjang hidup dengan rutinitas dan beban hidup monoton dengan kadar stress yang tinggi. Padahal, seseorang yang hanya mengandalkan gaji sebagai karyawan Rp 5.000.000,- sebulan, kemudian ia atur keuangannya sehingga total pengeluarannya hanya Rp3.500.000,- sebulan, maka ia masih mendapat kelebihan sebagai tabungannya sebesar Rp 1.500.000,- dan Ia bisa hidup bersahaja tanpa beban stress? Mana nilai hidup yang lebih baik?

Terkadang disebabkan mis managemen keuangan, seseorang dengan mudahnya menggesek kartu kredit hingga limit akhir, hanya tergiur dengan fasilitas kemudahan, tinggal sretttt, dapat barang atau cash, tetapi ia tidak sadar dengan konsekuensi dibelakang hari. Wajib untuk difahami, bahwa Asset dan Liabilitas adalah selalu berbalik, artinya ketika kita dominan dengan Liabilitas, maka sesungguhnya kita telah menjadi Asset bagi Pihak Lain, apakah itu Bank, Leasing dan lainnya. Sebaliknya, ketika kita dominan dengan Asset kita, maka kita telah berhasil menjadikan pihak lain sebagai Asset kita, misalnya banyaknya pelanggan toko atau bengkel kita.

Sungguh, ketika kita saat ini diberikan karunia sekaligus cobaan, dengan penghasilan diatas rata rata orang Indonesia saat ini, maka
TINDAKAN CERDAS MACAM APA YANG BISA KITA LAKUKAN? HIDUP TEKOR, PAS PASAN, ATAU surPLUS?


Tindakan yang Direkomendasikan RTK
1. Fokus, bagaimana menambah jumlah dan jenis Asset dan Asset dan Asset. Belajar bagaimana agar Asset yang kita terima saat ini berkembang biak secara HALAL dan LEGAL, Syah secara Syariat, sehingga Berkah.
2. Jika telah terlanjur terjebak dalam perangkap Rat Race, maka mau tidak mau harus berani keluar dari perangkap tersebut, dengan mengetahui terlebih dahulu penyebabnya. Jika penyebabnya adalah Kartu Kredit, maka saat ini juga POTONG jadi 10 Credit Card tersebut, dan atur jadwal pembayaran dengan kreditor, sebab Hutang adalah Hutang, harus dikembalikan.
3. Atur keuangan dan gaya hidup, seimbangkan dengan kebutuhan dan tinggalkan belanja konsumtif yang tidak penting. Wahh dan glamour adalah perangkap Syaithon, yang tidak akan membuat hidup bahagia sesungguhnya, meskipun kita punya penghasilan ratusan juta rupiah setiap bulannya.
4. Jika Assetmu telah jauh melebihi Liabilitasmu, ya terserah kau atur gaya hidupmu, semewah apapun, tapi mbok yaoo ingat, masih buanyyaaaakkk anak yatim dan janda janda miskin dan terlantar.